Sistem pengapian adalah sistem yang berfungsi untuk memulai pembakaran awal melalui percikan bunga api yang didapat dengan cara menaikkan tegangan baterai ( dari 12 volt menjadi 15000 volt). Ketika sistem ini tidak dalam kondisi yang optimal, tentu akan sangat mengganggu performa mesin dan tentu juga akan berpengaruh secara kompleks dalam kinerja engine. Berdasarkan uraian tersebut, sistem pengapian sudah pasti harus mendapat perhatian ekstra dalam perawatan.
Ruang lingkup tune-up sistem pengapian
dapat dimulai dari batere, kunci kontak, kabel penghubung, unit distributor,
koil, kabel tegangan tinggi dan busi. Pemeriksaan pada komponen sistem
pengapian dapat berupa menyetel, membersihkan, mengencangkan maupun mengganti.
Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari:
1. Memeriksa
jumlah dan berat jenis (BJ) air batere untuk
setiap sel harus berada pada batas yang telah ditentukan, juga kutup – kutup
batere beserta klemnya dibersihkan dari kotoran.
2. Kunci
kontak juga harus diperiksa dan apabila diperlukan berilah pelumas ringan agar
kunci kontak dapat berfungsi dan dioperasikan lebih mudah
3. Sambungan
/ socket kabel, hal ini diperiksa apabila kondisinya longgar maka harus
dikencangkan, dan apabila diperlukan pergantian kabel dan sepatu kabel maka
hendaknya dilakukan.
4. Pemeriksaan
pada coil lakukanlah pemeriksaan secara manual maupun menggunakan alat coil tester, dan ikuti petunjuk sesuai
buku manualnya.
5. Pemeriksaan
unit distributor dari mulai platina, kondensor, terminal coil, terminal busi,
advancer dan sil oli. Pemeriksaan ini dilakukan harus berpedoman pada buku
manual engine yang akan ditune up. Khusus untuk platina dan kondensor apabila
tidak memenuhi syarat lagi maka sebaiknya diganti dua-duanya secara bersamaan.
hubungan antara gap platina, dengan
penyetelan sudut dwell.
Gap platina yang terlalu besar akan
menyebabkan sudut dwell kecil
Gap platina yang terlalu sempit akan
menyebabkan sudut dwell menjadi
besar
6. Pemeriksaan
kabel – kabel tegangan tinggi hal ini diperiksa dari kebocoran ataupun tahanan
yang diperbolehkan sesuai buku manual.
7. Busi dapat anda periksa secara visual
kemudian dibersihkan dan gap nya disetel sesuai spesifikasi, apabila kondisi
busi sudah tidak baik maka sebaiknya diganti dengan yang baru. Busi
dapat dibersihkan dan diuji dengan alat spark
plug cleaner & tester.
Setelah memeriksa komponen sistem pengapian maka dilanjutkan pemeriksaan
kerja sistem pada operasi engine yaitu, menyetel sudut dwell. Saat pengapian (timing
ignation) dan putaran engine (RPM) diperiksa secara simultan hingga
diperoleh angka sesuai spesifikasi, pada saat menyetel saat pengapian maka
selang vacum governor harus dilepas.
Alat yang digunakan untuk menyetel sudut dwell adalah dwell meter, untuk saat pengapian adalah alat timing light, dan putaran engine dengan RPM meter.
Apabila anda harus melepaskan
distributor dari engine maka untuk memasang kembali ke engine hendaknya
mengikuti petunjuk berikut:
§ Posisi
piston no.1, pada akhir langkah kompresi, dan tanda pada fuly dan tutup timing
tepat pada angka spesifikasi saat pengapian engine yang di tune up
Memasangkan distributor ke blok engine,
perhatikan tanda panah, arah rotor
dan klem
pengikat, harus tepat pada posisinya
masing –
masing seperti dijelaskan diatas.

Poros distributor
yang akan berhubungan pada
coakan yang
terdapat pada pompa oli.
pada umumnya
kemiringan gigi pemutar
poros
distributor, memiliki kemiringan ± 15°
Memperhatikan
slot pada pompa oli dengan slot poros distributor, diarahkan hingga nantinya
apabila distributor dipasang, maka rotor menunjuk pada terminal busi no.1 pada
tutup distributor, dan coakan pengikat
distributor terhadap blok engine tepat ditengah
0 komentar:
Post a Comment