blog untuk anak smk teknik kendaraan ringan atau khalayak umum yang ingin belajar otomotif

Tuesday, 8 November 2016

Tune-Up Sistem Pengapian

Sistem pengapian adalah sistem yang berfungsi untuk memulai pembakaran awal melalui percikan bunga api yang didapat dengan cara menaikkan tegangan baterai ( dari 12 volt menjadi 15000 volt). Ketika sistem ini tidak dalam kondisi yang optimal, tentu akan sangat mengganggu performa mesin dan tentu juga akan berpengaruh secara kompleks dalam kinerja engine. Berdasarkan uraian tersebut, sistem pengapian sudah pasti harus mendapat perhatian ekstra dalam perawatan.
Ruang lingkup tune-up sistem pengapian dapat dimulai dari batere, kunci kontak, kabel penghubung, unit distributor, koil, kabel tegangan tinggi dan busi. Pemeriksaan pada komponen sistem pengapian dapat berupa menyetel, membersihkan, mengencangkan maupun mengganti. Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari:
1.    Memeriksa jumlah dan berat jenis (BJ)  air batere untuk setiap sel harus berada pada batas yang telah ditentukan, juga kutup – kutup batere beserta klemnya dibersihkan dari kotoran.

2.     Kunci kontak juga harus diperiksa dan apabila diperlukan berilah pelumas ringan agar kunci kontak dapat berfungsi dan dioperasikan lebih mudah

3.  Sambungan / socket kabel, hal ini diperiksa apabila kondisinya longgar maka harus dikencangkan, dan apabila diperlukan pergantian kabel dan sepatu kabel maka hendaknya dilakukan.

4. Pemeriksaan pada coil lakukanlah pemeriksaan secara manual maupun menggunakan alat coil tester, dan ikuti petunjuk sesuai buku manualnya.


5.    Pemeriksaan unit distributor dari mulai platina, kondensor, terminal coil, terminal busi, advancer dan sil oli. Pemeriksaan ini dilakukan harus berpedoman pada buku manual engine yang akan ditune up. Khusus untuk platina dan kondensor apabila tidak memenuhi syarat lagi maka sebaiknya diganti dua-duanya secara bersamaan.



Gambar  disamping ini memperlihatkan 
hubungan antara gap platina, dengan
penyetelan sudut dwell.




Gap platina yang terlalu besar akan
menyebabkan sudut dwell kecil




Gap platina yang terlalu sempit akan
menyebabkan sudut dwell menjadi
besar    

6.  Pemeriksaan kabel – kabel tegangan tinggi hal ini diperiksa dari kebocoran ataupun tahanan yang diperbolehkan sesuai buku manual.

7.      Busi dapat anda periksa secara visual kemudian dibersihkan dan gap nya disetel sesuai spesifikasi, apabila kondisi busi sudah tidak baik maka sebaiknya diganti dengan yang baru. Busi dapat dibersihkan dan diuji dengan alat spark plug cleaner & tester.

Setelah memeriksa komponen sistem pengapian maka dilanjutkan pemeriksaan kerja sistem pada operasi engine yaitu, menyetel sudut dwell. Saat pengapian  (timing ignation) dan putaran engine (RPM) diperiksa secara simultan hingga diperoleh angka sesuai spesifikasi, pada saat menyetel saat pengapian maka selang vacum governor harus dilepas.
Alat yang digunakan untuk menyetel sudut dwell adalah dwell meter, untuk saat pengapian adalah alat timing light, dan putaran engine dengan RPM meter.
 Apabila anda harus melepaskan distributor dari engine maka untuk memasang kembali ke engine hendaknya mengikuti petunjuk berikut:
§     Posisi piston no.1, pada akhir langkah kompresi, dan tanda pada fuly dan tutup timing tepat pada angka spesifikasi saat pengapian engine yang di tune up

Memasangkan distributor  ke blok engine,                      

perhatikan tanda panah, arah rotor dan klem
pengikat, harus tepat pada posisinya masing –
masing seperti dijelaskan diatas.


Poros distributor yang akan berhubungan pada
coakan yang terdapat pada pompa oli.
pada umumnya kemiringan gigi pemutar
poros distributor, memiliki kemiringan ± 15°


Memperhatikan slot pada pompa oli dengan slot poros distributor, diarahkan hingga nantinya apabila distributor dipasang, maka rotor menunjuk pada terminal busi no.1 pada tutup distributor, dan coakan  pengikat distributor terhadap blok engine tepat ditengah


Tune-Up Sistem Pengapian Rating: 4.5 Diposkan Oleh: belajar otomotif smk

0 komentar:

Post a Comment