blog untuk anak smk teknik kendaraan ringan atau khalayak umum yang ingin belajar otomotif

Wednesday, 26 October 2016

KOMPONEN, JENIS DAN CARA KERJA SISTEM STARTER

KOMPONEN MOTOR STARTER :

Sistem starter pada kendaraan meliputi beberapa komponen yaitu motor starter, kunci kontak, baterai, dan kabel-kabel penghubung antar komponen (harness). Sumber energi untuk menggerakan motor starter berasal dari baterai.
a. Baterai  pada sistem starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik sehingga motor starter dapat bekerja dan memutarkan mesin.

 b.  Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Pada sistem starter, terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50.

 c. Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus (ring gear).

d. Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak / putaran Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus (flywheel) sehingga proses kerja mesin mulai dari langkah isap, kompresi, usaha dan buang dapat terjadi dan mesin dapat hidup.


JENIS-JENIS MOTOR STARTER :

1.         Motor starter konvensional

Motor starter konvensional terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian motorlistrik, dan bagian saklar magnetik atau solenoid. Motor merupakan bagian dari sistemstarter yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak (putar).Bagian-bagian utama motor starter konvensional ini adalah bagian solenoid, danbagian motor yang terdiri dari armatur, kumparan medan, kopling starter, gigi pinion,tuas penggerak, komutator, dan rumah starter. Solenoid merupakan bagian pengontrolkerja dari motor starter. Bagian-bagian dari solenoid yaitu terminal-terminal solenoid(terminal 30, terminal 50 dan terminal C, pada model tertentu kadang terdapat terminalB), plat kontak, kumparan pull-in coil, kumparan hold-in coil, plunyer, pegaspengembali, pengait tuas penggerak (stud bolt), dan bodi solenoid. Semua komponentersebut saling bekerja sama sehingga motor starter dapat bekerja. 


2.         Motor starter tipe gigi reduksi
Istilah reduksi pada motor starter berarti mengurangi atau menurunkan. Yangditurunkan adalah putaran motor starter. Jadi motor starter jenis reduksi merupakanmotor starter yang putaran armaturnya direduksi atau diturunkan dengan sistempenurun putaran berupa roda gigi. Penurunan putaran ini berefek pada naiknyatenaga putar atau torsi motor tersebut. Beberapa bentuk motor starter tipe reduksiyang banyak dipunyai ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


3.         Motor starter tipe planetary
Sistem starter dengan motor starter tipe planetari pada prisipnya sama dengansistem starter lainnya. Motor starter jenis planetari termasuk pada jenis motor starterreduksi karena putaran armatur diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yanglebih kuat. Mekanisme penurun putaran pada motor jenis ini menggunakan unit rodagigi planetari. Reduksi model planetari memungkinkan motor starter bekerja padakecepatan tinggi dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional. Kecepatanmotor yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari motorstarter jenis ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih besar


CARA KERJA SISTEM STARTER KONVENSIONAL

1.      Saat kunci kontak posisi start (ST)
Kunci kontak (ignition switch) yang diputar pada posisi start menyebabkanterjadinya aliran arus ke kumparan penarik (pull-in coil) dan ke kumparan penahan(hold-in coil) yang secara bersamaan. Berikut adalah aliran arus ke masing-masingkumparan tersebut.
a.      Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid → kumparan pull-in coil → terminal C → kumparan medan (field coil) → sikat positif → kumparan armatur → sikat negatif → massa 􀃎 terbentuk medan magnet padakumparan pull-in coil
b.      Arus dari baterai mengalir ke kunci kontak → terminal 50 pada solenoid → kumparan hold-in coil → massa 􀃎 terbentuk medan magnet pada kumparanhold-in coil.


2.      Saat gigi pinion berhubungan dengan ring gear

Plunyer bergerak ke kanan pada saat kumparan pull-in coil dan kumparanhold-in coil menghasilkan medan magnet. Gerakan ini menyebabkan gigi pinionberkaitan penuh dengan ring gear dan plat kontak pada bagian ujung kanan plunyermenempel dengan terminal utama pada solenoid sehingga terminal 30 dan terminal Cterhubung. Arus yang besar dapat mengalir melewati kedua terminal tersebut. Padakeadaan ini tegangan di terminal 50 sama dengan tegangan di terminal 30 danterminal C. Karena tegangan di terminal C sama dengan tegangan di terminal 50,maka tidak ada arus yang mengalir ke kumparan pull-in coil dan kemagnetan dikumparan tersebut hilang. Secara rinci aliran arus pada keadaan ini dijelaskannsebagai berikut.
a.      Arus dari baterai mengalir ke terminal 50 → kumparan hold-in coil → massa→terbentuk medan magnet pada kumparan hold-in coil.
b.      Arus yang besar dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C → kumparan medan → sikat positif → komutator → kumparan armatur → sikat negatif → massa 􀃎 terbentuk medan magnet yang sangat kuat pada kumparanmedan dan kumparan armatur, motor starter berputar.



3.      Saat kunci kontak kembali ke posisi ON (IG)
Setelah mesin hidup, maka kunci kontak dilepas dan posisinya kembali keposisi ON atau posisi IG (ignition). Namun demikian sesaat setelah kunci kontak dilepas, plat kontak masih dalam kondisi menempel. Pada keadaan ini terminal 50 tidakakan mendapatkan lagi arus listrik dari baterai. Aliran arus listrik pada kondisi inidijelaskan sebagai berikut.
a.      Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C → kumparan medan → sikat positif → komutator → kumparan armatur → sikat negatif → massa  → masih terbentuk medan magnet yang sangat kuat padakumparan medan dan kumparan armatur, motor starter masih berputar.
b.      Arus dari baterai mengalir ke terminal 30 → plat kontak → terminal C → kumparan pull-in coil → kumparan hold-in coil → massa →  kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menghasilkan medan magnet, namun arahnyaberlawanan.



KOMPONEN, JENIS DAN CARA KERJA SISTEM STARTER Rating: 4.5 Diposkan Oleh: belajar otomotif smk

4 komentar:

  1. Lanjutkan bos. Sangat informatif hehehe numpang promo yo bagi yang butuh informasi lowongan kerja bisa kunjungi www.agenkerjaumum.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Lanjutkan bos. Sangat informatif hehehe numpang promo yo bagi yang butuh informasi lowongan kerja bisa kunjungi www.agenkerjaumum.blogspot.com

    ReplyDelete