1. Pengertian
Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali
baterai, dan mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan setelah mesin
hidup. Komponen –komponen pada sistem pengisian adalah seperti ditunjukkan pada
gambar di ba wah ini, terdiri dari baterai, kunci kontak, alternator,dan
regulator.
Gambar 1. Sistem pengisian baterai
2.
Jenis sistem pengisian
baterai
Ada 2 jenis sistem pengisian baterai yaitu :
a. Sistem pengisian baterai
dengan regulator konvensional
Sistem pengisian tipe konvensional adalah sistem pengisian yang
pengaturan output alternator dilakukan dengan regulator model konvensional
(tipe kontak poin) yang bekerja berdasarkan medan magnet pada kumparan
regulator untuk mengatur arus listrik yang mengalir ke kumparan rotor (rotor
coil) sehingga kuat lemahnya medan magnet pada kumparan tersebut dapat diatur
sesuai kebutuhan.
b. Sistem pengisian baterai
dengan regulator IC
Sistem
pengisian dengan regulator IC merupakan perkembangan dari sistem pengisian
dengan regulator konvensional. Pada regulator tipe konvensional seperti yang
telah dijelaskan di atas, proses pengaturan tegangan output alternator
dilakukan secara elektromagnetik dengan memindahkan posisi titik kontak pada
voltage regulator sesuai dengan kebutuhan. Pemindahan posisi titik kontak ini
digunakan untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk ke kumparan rotor. Saat
putaran tinggi, arus yang masuk ke kumparan rotor dikurangi sehingga kuat medan
magnetnya menurun, dan sebaliknya pada putaran rendah arus yang ke kumparan
rotor dibesarkan sehingga medan magnet pada kum paran rotor kuat. Efek dari
pengaturan arus pada kumparan rotor sesuai dengan kecepatan putaran rotor
adaalah tegangan yang dihasilkan oleh alternator stabil (13,8 sampai 14,8 V).
0 komentar:
Post a Comment