blog untuk anak smk teknik kendaraan ringan atau khalayak umum yang ingin belajar otomotif

Tuesday, 15 November 2016

Sistem AC-Dasar Refrigeransi

Pendahuluan
Kebutuhan akan kondisi udara yang nyaman pada saat ini nampaknya sudah merupakan kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama pada kendaraan (mobil, bus, kereta, pesawat, dll) dan ruangan atau gedung yang biasa digunakan untuk kegiatan tertentu misalnya: hotel, bank, rumah sakit, kantor, bioskop. Upaya manusia untuk menciptakan kondisi yang nyaman diantaranya dengan menggunakan sistem Air Conditioning (AC). Definisi dari AC adalah suatu proses pengkondisian udara dimana udara itu didinginkan, dikeringkan, dibersihkan dan disirkulasikan yang selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut di kontrol. Pengontrolan itu meliputi temperatur, kelembaban dan volume udara pada setiap kondisi yang diinginkan. Pemakaian sistem AC pada mobil bertujuan untuk mempertahankan temperatur udara di dalam mobil pada kondisi nyaman khususnya bagi pengemudi dan penumpang. Selain itu, pemasangan AC mobil juga dapat bermanfaat untuk menghindari terjadinya pengembunan pada kaca mobil ketika musim hujan.


Rangkaian Sistem AC

Ada dua sisi tekanan berbeda yang ditandai oleh garis putus-putus, yaitu sisi tekanan rendah (low presure side) di mana evaporator ditempatkan dan sisi tekanan tinggi (high pressure side) di mana kondensor berada. Kedua sisi bertekanan ini dipisahkan oleh dua komponen, yaitu komponen kontrol (Expansion Valve) yang berfungsi untuk membatasi jumlah aliran refrigeran serta menurunkan tekanan dan temperatur refrigeran dan compressor yang berfungsi untuk mengkompresikan gas refrigeran serta menaikkan temperatur kondensasi.
Anggap saja dari komponen kontrol (E) perjalanan refrigeran mengelilingi siklus dimulai. Komponen kontrol ini bisa berupa katup eksapansi, pipa kapiler atau komponen kontrol lainnya. Komponen kontrol membatasi cairan refrigeran yang bertekanan tinggi serta bertemperatur tinggi masuk ke evaporator (A). Cairan refrigeran itu mengalir sepanjang evaporator sambil mengambil panas dari ruangan di mana evaporator itu diletakkan sambil berangsur-angsur berubah phasanya menjadi uap (gas). Uap (gas) refrigeran bertemperatur dan bertekanan rendah itu dihisap masuk ke dalam compressor (B). Di dalam compressor gas tadi dikompresikan menjadi gas bertekanan tinggi, kemudian ditekan masuk ke dalam kondensor (C). Kondensor berfungsi untuk membuang panas yang dikandung gas tadi dan udara sekitarnya akan mengambil panas itu. Gas refrigeran di dalam kondensor mempunyai temperatur yang lebih tinggi dibanding temperatur udara sekitarnya, oleh karena itu dapat terjadi perpindahan panas.

Selama proses di kondensor, setelah panas refrigeran dibuang maka refrigeran itu akan berubah phasa jadi cairan bertemperatur dan bertekanan tinggi. Selanjutnya refrigeran itu akan mengalir melalui receiver/drier (D) untuk disaring, dibersihkan dari kandungan uap air atau zat lainnya dan disimpan sementara sebelum ia masuk ke dalam komponen kontrol dan evaporator. Di dalam komponen kontrol refrigeran dipaksa mengalir melalui lubang kecil, sehingga temperatur dan tekanannya jadi turun kembali sesuai dengan kondisi yang dapat diterima evaporator. Sebabnya adalah, setelah lewat lubang kecil kemudian mengalir ke lubang besar di evaporator, refrigeran itu menjadi mudah untuk menguap kembali. Sistem pendinginan membutuhkan komponen utama evaporator, kondensor, compressor, dan komponen kontrol serta saluran penghubung berupa pipa dengan ukuran diameter yang berlainan. Pipa inilah yang membuatnya menjadi sistem tertutup. Pipa penghubung antara evaporator dengan compressor disebut suction line, antara compressor dengan kondensor disebut discharge line, antara kondensor dengan komponen kontrol disebut liquid line.

Sistem AC-Dasar Refrigeransi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: belajar otomotif smk

0 komentar:

Post a Comment