blog untuk anak smk teknik kendaraan ringan atau khalayak umum yang ingin belajar otomotif

Wednesday, 2 November 2016

ENGINE TUNE-UP KONVENSIONAL

Engine tune-up (ETU) adalah sebuah kegiatan yang dilakukan pada engine dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi engine menjadi optimal. Optimal dalam pengertian ini tidaklah harus seperti kondisi mesin baru, karena kondisi itu tidak mungkin tercapai. Mengapa tidak mungkin tercapai?? Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu, antara lain; kondisi keausan komponen engine akibat keauasan, masa pakai engine, dan banyak faktor lain yang mempengaruhi. Tune up sendiri terdiri dari 2 macam:
A.    Performance Tune Up
B.     Standar Tune Up

Performance tune up merupakan kegiatan penyetelan engine menjadi lebih besar dari sfesifikasi pabrik, hal ini di khususkan pada engine balap (racing). Standar tune up adalah kegiatan servis rutin dalam rangka pemeliharaan kenderaan yang lazim ditemukan di bengkel-bengkel otomotif.
Karena pemakaian engine dalam jumlah km atau jam kerja tertentu, dapat mengakibatkan penurunan performan engine, sehingga penurunan ini dapat dikembalikan pada kondisi  semula dengan melakukan tune up.

Pekerjaan yang dilakukan dalam tune-up, meliputi banyak sistem pada kendaraan. Sistem-sistem tersebut sudah dijelaskan pada artikel seblumnya, antara lain; sistem bahan bakar, sistem pengapian,  baterai dan masih banyak lainnya.

Gangguan atau penyetelan pada komponen ini akan dibahas pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila dikaji defenisi ataupun pengertian tune up, seperti dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan menjadi:
A.    Tune Up adalah mengembalikan kondisi operasi engine ke operasional standar
B.     Tune Up adalah awal pendeteksian kondisi engine untuk keperluan servis lanjutan
  1. Pengertian tune up untuk mengembalikan kondisi engine pada kondisi semula, dapat dimaknai dengan pengertian, seseorang yang akan melakukan pekerjaan tune up harus mengetahui kondisi standar dari engine yang akan di tune up. Hal ini menuntut pekerja minimum mempunyai buku manual tentang engine yang akan dikerjakan, ataupun mempunyai pengalaman yang cukup tentang operasi standar dari engine yang akan dikerjakan.
  2. Setelah melakukan pekerjaan Tune up sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), kemungkinan hasil pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi:
    1. Berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti semula sesuai spesifikasi.
    2. Tidak berhasil mengembalikan kondisi opersi engine seperti semula sesuai spesifikasi. Hal ini memerlukan penganalisaan lebih lanjut untuk menentukan masalah kenapa performan engine tidak kembali seperti kondisi semula walaupun sudah dilakukan tune up sesuai spesifikasi. Salah satu Contoh;
Seorang pemilik kenderaan datang ke bengkel dengan  keluhan tenaga engine kurang baik dan asap putih keluar dari knalpot. Setelah menerima keluhan dan mendata kondisi engine, dan menyiapkan peralatan yang diperlukan, maka teknisi melakukan pekerjaan tune up dan analisis terhadap masalah yang timbul. Pada saat dilakukan pengujian tekanan kompresi, tercatat tekanan kompresi sudah dibawah limit pabrik, dari kondisi ini maka dilakukan pengujian lanjutan dengan memasukkan oli kedalam silinder melalui lubang busi, kemudian dilakukan pengujian tekanan kompresi dan hasilnya dapat dikategorikan menjadi:
·               Tekanan naik sesuai spesifikasi
·               Tekanan tetap tidak ada perubahan.
Apabila tekanan naik sesuai spesifikasi hal ini menandakan terjadi keausan pada piston ring ataupun pada dinding silinder, masalah ini tidak akan dapat ditanggulangi dengan pekerjaan tune up, tetapi ada servis lanjutan yaitu penggantian piston ring ataupun silider, dan pekerjaan ini sudah memasuki wilayah overhaul engine. Pada kasus tekanan kompresi tetap atau tidak ada perubahan walaupun sudah diberikan oli, maka dapat diasumsikan adanya kebocoran pada katup, hal ini juga tidak dapat lagi diatasi dengan pekerjaan tune up, tetapi harus melakukan skir katup (top overhaul)
Penjelasan singkat diatas akan dapat memandu pemikiran anda untuk memahami, bahwa tune up tidaklah sekedar pekerjaan penyetelan, tetapi juga deteksi awal untuk pekerjaan lebih lanjut. Kasus seperti yang tejadi pada pemeriksaan tekanan kompresi juga dapat terjadi pada operasional kelengkapan atau kerja mekanis engine lainnya.
Pengertian tune up jelas selalu mengacu pada kondisi standar atau spesifikasi kenderaan yang akan di tune up, oleh karena itu kemampuan untuk membaca buku manual agar didapatkan angka spesifikasi yang tepat sesuai dengan type kenderaan yang akan dikerjakan. Secara umum konten buku manual akan mencakup daftar isi, penjelasan umum / data teknis, pedoman reparasi, symbol-symbol dan SST.
Untuk pembahasan persistem yang di tune-up, maka akan di bahas di pertemuan selanjutnya.



ENGINE TUNE-UP KONVENSIONAL Rating: 4.5 Diposkan Oleh: belajar otomotif smk

0 komentar:

Post a Comment