Engine tune-up (ETU) adalah sebuah kegiatan yang dilakukan pada engine dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi engine menjadi optimal. Optimal dalam pengertian ini tidaklah harus seperti kondisi mesin baru, karena kondisi itu tidak mungkin tercapai. Mengapa tidak mungkin tercapai?? Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu, antara lain; kondisi keausan komponen engine akibat keauasan, masa pakai engine, dan banyak faktor lain yang mempengaruhi. Tune up sendiri terdiri dari 2 macam:
A. Performance Tune Up
B. Standar Tune Up
Performance tune up merupakan kegiatan penyetelan
engine menjadi lebih besar dari sfesifikasi pabrik, hal ini di khususkan pada
engine balap (racing). Standar tune up adalah kegiatan servis rutin dalam
rangka pemeliharaan kenderaan yang lazim ditemukan di bengkel-bengkel otomotif.
Karena pemakaian engine dalam jumlah km atau jam
kerja tertentu, dapat mengakibatkan penurunan performan engine, sehingga
penurunan ini dapat dikembalikan pada kondisi
semula dengan melakukan tune up.
Pekerjaan yang dilakukan dalam tune-up, meliputi banyak sistem pada kendaraan. Sistem-sistem tersebut sudah dijelaskan pada artikel seblumnya, antara lain; sistem bahan bakar, sistem pengapian, baterai dan masih banyak lainnya.
Gangguan atau penyetelan pada komponen ini akan dibahas
pada kegiatan belajar selanjutnya. Apabila dikaji defenisi ataupun pengertian
tune up, seperti dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan menjadi:
A. Tune
Up adalah mengembalikan kondisi operasi engine ke operasional standar
B. Tune Up adalah awal pendeteksian
kondisi engine untuk keperluan servis lanjutan
- Pengertian tune up untuk
mengembalikan kondisi engine pada kondisi semula, dapat dimaknai dengan pengertian,
seseorang yang akan melakukan pekerjaan tune up harus mengetahui kondisi
standar dari engine yang akan di tune up. Hal ini menuntut pekerja minimum
mempunyai buku manual tentang engine yang akan dikerjakan, ataupun
mempunyai pengalaman yang cukup tentang operasi standar dari engine yang
akan dikerjakan.
- Setelah melakukan pekerjaan Tune
up sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), kemungkinan hasil
pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi:
- Berhasil mengembalikan kondisi
opersi engine seperti semula sesuai spesifikasi.
- Tidak berhasil mengembalikan kondisi opersi engine
seperti semula sesuai spesifikasi. Hal ini memerlukan penganalisaan lebih
lanjut untuk menentukan masalah kenapa performan engine tidak kembali
seperti kondisi semula walaupun sudah dilakukan tune up sesuai
spesifikasi. Salah satu Contoh;
Seorang
pemilik kenderaan datang ke bengkel dengan
keluhan tenaga engine kurang baik dan asap putih keluar dari knalpot. Setelah
menerima keluhan dan mendata kondisi engine, dan menyiapkan peralatan yang
diperlukan, maka teknisi melakukan pekerjaan tune up dan analisis terhadap
masalah yang timbul. Pada saat dilakukan pengujian tekanan kompresi, tercatat
tekanan kompresi sudah dibawah limit pabrik, dari kondisi ini maka dilakukan
pengujian lanjutan dengan memasukkan oli kedalam silinder melalui lubang busi,
kemudian dilakukan pengujian tekanan kompresi dan hasilnya dapat dikategorikan
menjadi:
·
Tekanan
naik sesuai spesifikasi
·
Tekanan
tetap tidak ada perubahan.
Apabila
tekanan naik sesuai spesifikasi hal ini menandakan terjadi keausan pada piston
ring ataupun pada dinding silinder, masalah ini tidak akan dapat ditanggulangi
dengan pekerjaan tune up, tetapi ada servis lanjutan yaitu penggantian piston
ring ataupun silider, dan pekerjaan ini sudah memasuki wilayah overhaul engine.
Pada kasus tekanan kompresi tetap atau tidak ada perubahan walaupun sudah
diberikan oli, maka dapat diasumsikan adanya kebocoran pada katup, hal ini juga
tidak dapat lagi diatasi dengan pekerjaan tune up, tetapi harus melakukan skir
katup (top overhaul)
Penjelasan
singkat diatas akan dapat memandu pemikiran anda untuk memahami, bahwa tune up
tidaklah sekedar pekerjaan penyetelan, tetapi juga deteksi awal untuk pekerjaan
lebih lanjut. Kasus seperti yang tejadi pada pemeriksaan tekanan kompresi juga
dapat terjadi pada operasional kelengkapan atau kerja mekanis engine lainnya.
Pengertian
tune up jelas selalu mengacu pada kondisi standar atau spesifikasi kenderaan
yang akan di tune up, oleh karena itu kemampuan untuk membaca buku manual agar
didapatkan angka spesifikasi yang tepat sesuai dengan type kenderaan yang akan
dikerjakan. Secara umum konten buku manual akan mencakup daftar isi, penjelasan
umum / data teknis, pedoman reparasi, symbol-symbol dan SST.
Untuk pembahasan persistem yang di tune-up, maka akan di bahas di pertemuan selanjutnya.
0 komentar:
Post a Comment