Syarat engine bisa nyala atau terbakar adalah adanya bahan bakar yang disuplay oleh karburator dan api yang dihasilkan oleh sistem pengapian. Sistem pengapian adalah sistem yang berfungsi untuk memulai pembakaran bahan bakar di ruang silinder. Sistem pengapian yang baik harus bisa memenuhi syarat-syarat yang diingkan engine, syarat tersebut antara lain;
1. Menghasilkan bunga api yang besar
2. Mampu memercikkan bunga api pada saat yang dibutuhkan (timing)
3. Mampu memercikkan bunga api sesuai keja mesin baik putaran maupun beban engine
4. Sistem pengapian harus bisa bekerja secara optimal meskipun dipake secara terus menerus
Sistem pengapian sendiri terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Pengapian konvensional
2. Pengapian elektrik (CDI)
Pada kendaraan tahun 70an-awal 90an banyak sekali kendaraan yang masih mengunakan sistem pengapian konvensional. Ciri-ciri pengapian konvensional adalah dengan menggunakan komponen platina. PLatina adalah logam mulia yang mempunyai sifat penghantar listrik yang baik.
Berikut ini adalah skema sistem pengapian konvensional :
Komponen:
1. baterai : untuk mensuplay tegangan pada sistem pengapian
2. koil : untuk menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 20.000volt
3. distributor : untuk membagi tegangan tinggi dari koil ke masing-masing kabel busi
4. kunci kontak : untuk mengoperasikan (ON-OFF) sistem starter melalui terminal 50 kunci kontak
5. Eksternal resistor: untuk mencegah panas berlebih pada koil akibat arus yang tinggi dari baterai
6. Busi : untuk memercikkan/ melompatkan bunga api (tegangan tinggi) ke massa
Mengenai cara kerja, akan kita bahas pada pertemuan selanjutnya. Thanks :) !!!
0 komentar:
Post a Comment